Perjalanan Ini

Perjalanan Ini

Koleksi

Monday, March 14, 2011

Kita dan Cinta

Setelah pernikahan antara Ali dan Fatimah, maka Fatimah pun berterus terang kepada Ali. 
“Wahai Ali, sebelum aku bernikah dengan engkau di Kota Mekah ini, ada seorang pemuda yang menjadi idola di hatiku. Aku sangat inginkan kelak dia menjadi suamiku. Tapi semuanya itu aku simpan di dalam hatiku,” kata Fatimah. 
“Kalau begitu engkau menyesal menikahi aku? Tanya Ali. 
“Tidak, kerana pemuda itu adalah engkau.” Jawab Fatimah. 
(petikan dari http://www.facebook.com/notes/salman-al-farisi/persahabatan-antara-lelaki-dgn-wanita/10150113988058953)


Seperti laut dan ombak, seperti itulah manusia dan cinta. 
Seperti rembulan dan malam hari, seperti itulah manusia dan kasih sayang.
Seperti mentari dan siang hari, seperti itulah lelaki dan wanita.


Dalam kisah di atas, ternyatalah bahawa mereka yang paling bertaqwa sekalipun tidak bisa dipisahkan daripada sebuah perasaan yang mendamaikan, mendambakan sesuatu, dan menggegar jiwa dan sanubari. Kerana mereka juga ialah manusia. 


Itulah dia cinta.


Kali ini, kita tidak berbicara tentang perasaan cinta itu sendiri, kerana sudah banyak buku di luar sana yang membicarakan perihal itu. Dan mungkin anda sendiri lebih menguasai hal tersebut berbanding saya.


Sebaliknya, kita sedang berbicara bagaimana untuk menyalurkan perasaan tersebut ke jalan yang terbaik dan diredhai Allah. 


Fatimah ra mendambakan Ali ra, namun dia menjaga, dan tidak melanggari batasan syarak, hinggalah dia menikah dengan Ali ra. 


Memendam perasaannya.
Merindui kehadirannya.
Mendambakan sosok idamannya.
Menanti saatnya....


Akhirnya, setelah menikah, diluahkan segala isi hatinya itu, dengan penuh rasa kasih sayang dan cinta. Dan cintanya bersambut, itu sudah pasti! 


Jagalah dirimu, atau lebih tepat, diri kita, sebelum menikah.


Nah, ambillah link di bawah, moga meningkatkan motivasimu. :)


http://hafiziazmi.webs.com/Potret%20Zaujahku%20by%20Alfi.pdf

_______

Teman,

sepinya diriku bukanlah beerti dirimu dilupai

tapi, cantiknya cara hidup ini mengajarku agar hati ini dijaga.

diri ini sering kali tertanya-tanya, “Apakah perkhabaranmu wahai sahabat?”

namun, ku bimbangi niatku ini disalah ertikan

bukan sahaja dirimu, malah diri ini sendiri.

bersabarlah teman, andai itulah keputusan imanmu,

andai tersalah anggapan ku, maka pilihlah mereka yang mana hatinya terikat pada dakwah dan tarbiyyah…

agar dirimu sentiasa terpelihara…

jika benarlah diriku, maka bersabarlah..sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar…

dan sesungguhnya aku juga dalam penantian….

penantian menunggu saatnya, untuk diriku menanyakanmu soalan itu…tanpa ragu dan bimbang……

“Jaga diri baik-baik ya” :D
_______

Kamal Haziq,
Manchester.



0 comments: